Selasa, 30 Desember 2008

Guru Juga Manusia


Coba lihat tuh televisi akhir-akhir ini berita di media cetak ataupun media elektronik memuat mengenai kekerasan guru terhadap siswanya,mereka hanya mampu memojokan guru seolah-olah gurulah yang bersalah, apa mereka tidak sadar ya? siapa yang bikin mereka bisa menulis dan membaca siapa yang bikin mereka tau ilmu pengetahuan siapa yang buat mereka menjadi orang yang terkenal? sebuah pertanyaan untuk mereka, seharusnya mereka sadar bahwa guru juga manusia, mempunyai emosi dan batas kesabaran,
Bagi siapa saja yang membaca blogger ini khususnya para pahlawan tanpa tanda jasa yang bertitel honor yang gajinya kadang-kadang dibawah UMR,mungkin inilah sebuah cobaan dari Tuhan yang akan mendapatkan Imbalan surga yang mengalir air sungai dibawahnya memberi ketenangan jiwa dan bathin setelah diterpa kejamnya dunia pendidikan yang hanya bisa menuntut menciptakan manusia berotak habibie tanpa bisa melihat apa yang dihadapi para pencipta calon habibie.

Hikayat Subuh

Ketika malam hampir menyelesaikan janjinya. aq bergegas hamparkan sabana hijau di gelap jalan. agar terbentang tangga cahaya,tangga yang menghubungkan tangga ke pintu kasihmu, bergetar tubuhq dengan doa2,tapi apakah getar doaku mampu menjadi kunci? kunci yang pernah ku patahkan d masa lalu dan kukarati dengan dosa-dosa. q tau pintumu selalu sedia untuk dibuka,namun terkadang tanganq lalai menggapainya,atau angkuhku yang selalu jadi benalu, hingga langkahku berat mencari rumahmu, q bersujud sebelum fajar mengusik sujudq. q bersimpuh sebelum kubur memeluk simpuhq. q menangis sebelum neraka membakar tangisku, q berharap sebelum harap...harap....harap.....aq terlalu banyak berharap. sedang engkau hanya mengharap taqwaku

Melukis Bumi


aq seperti seniman berdiri di ujung senja melukis rimba raya,burung-burung,bunga-bunga,sungai2 before kadap membuka tabirnya. aq bagaikan pemusik duduk di muara malam mencoba menciptakan irama alam bernada-nada,bernyanyi-nyanyi,menari-nari sebelum kelam hamparkan sunyi. aq ibarat penyair sujud ketika fajar tanpa tulisan dan cerita kala rimba raya,burung-burung,bunga-bunga,sungai-sungai,irama alam,nada-nada,nyanyi-nyanyi,tari-tari hanya jadi kenangan hari kemaren, mau tau kenapa? karena hari ini dan esok wajah bumi tak lagi cantik, tercabik-cabik tersayat-saya,terluka-luka sebelum manusia menyadari tangannya melukis bumi tanpa warna

Dibalik jilbab

Laksana Rembulan menyinari Insan bumi jika ia memandang dunia s'akan tergetar karena ketulusannya. jika ia berkata dunia s'akan terlena karena kelembutannya jika ia tersenyum duniapun ikut tersenyum karena keikhlasannya laksana pelita. tubuh terbakar demi sebuah pengorbanan menjadi penuntun dari tangan gemerlapnya dunia laksana sahabiyah,langkah kakinya bagai langkah fatimah. hidupnya penuh ketenangan jiwa karena hatinya selalu berzikir,dialah wanita sholehah yang senantiasa menjadi penentuakan sebuah perubahan dunia,sebuah pertanyaan muncul dalam benakku akankah ada wanita seperti itu yang hadir dalam hidupq, hanya tuhan yang tahu

Memori Of Faiza Almuna


Ketika Aku mengingatmu kembali semua kilasan waktu. saat aq pertama mengenalmu dan sejak rasa ini lahir. ktika aku mengingatmu q sadari betapa waktu jauh berlalu sedang aq masih diam terpaku tepat dimana rasa ini tumbuh. ketika aq mengingatmu tak ada kebencian dalam kalbu. ketika aq mengingatmu sebenarnya hati kecil ini masih mengharapmu. terima kasih untuk semua pengalaman indah yang telah kau berikan kau hadirkan kisah. meski kini usai segalannya sudah. Semua memori tetap indah. terima kasih untuk sesaat pertautan hati. terima kasih untukmu Faiza Almuna, walau sesaat kejadian tercipta tetapi kenangan indah takkan hilang selamanya, semogaTuhan selalu memberikan yang terbaik untukmu