Kamis, 22 Januari 2009

Teater Satu-satu


Teater Satu-satu sebuah teater yang ada di SMP 11 Banjarbaru sebuah sanggar teater dibawah pembinaan guru bahasa mereka yang telah punya nama di kalangan sastrawan Kalimantan, sebuah teater yang dibentuk untuk menampung bakat seni anak-anak SMP 11

Tidaklah tepat untuk berpikir bahwa Pencak Silat adalah semata merebahkan lawan,seni pencak silat bukanlah mengenai merobohkan lawan,tetapi menunpas kejahatan, pencak silat adalah mengenai strategi menumpas kejahatan dalam diri seseorang dan memberi kehidupan pada puluhan ribu orang lain

Profil Bung Hatta

“……….Hujan air mata saat dari pelosok negeri saat melepas engkau pergi.Berjuta kepala tertunduk haru,………..”

Ini adalah cuplikan lagu Bung Hatta karya Iwan Fals ketika sang proklamator ini pergi.Berikut ini adalah kisa perjalanan salah serang putra terbaik bangsa kita,seorang proklamator,seorang yang sangat peduli pada negara ini,seorang nasionalis sejati.

Mohammad Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota kecil yang indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil, meninggal ketika Hatta berusia delapan bulan. Dari ibunya, Hatta memiliki enam saudara perempuan. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya.

Sejak duduk di MULO di kota Padang, ia telah tertarik pada pergerakan. Sejak tahun 1916, timbul perkumpulan-perkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa. dan Jong Ambon. Hatta masuk ke perkumpulan Jong Sumatranen Bond.

Sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond, ia menyadari pentingnya arti keuangan bagi hidupnya perkumpulan. Tetapi sumber keuangan baik dari iuran anggota maupun dari sumbangan luar hanya mungkin lancar kalau para anggotanya mempunyai rasa tanggung jawab dan disiplin. Rasa tanggung jawab dan disiplin selanjutnya menjadi ciri khas sifat-sifat Mohammad Hatta.

Masa Studi di Negeri Belanda
Pada tahun 1921 Hatta tiba di Negeri Belanda untuk belajar pada Handels Hoge School di Rotterdam. Ia mendaftar sebagai anggota Indische Vereniging. Tahun 1922, perkumpulan ini berganti nama menjadi Indonesische Vereniging. Perkumpulan yang menolak bekerja sama dengan Belanda itu kemudian berganti nama lagi menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).

Hatta juga mengusahakan agar majalah perkumpulan, Hindia Poetra, terbit secara teratur sebagai dasar pengikat antaranggota. Pada tahun 1924 majalah ini berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.

Hatta lulus dalam ujian handels economie (ekonomi perdagangan) pada tahun 1923. Semula dia bermaksud menempuh ujian doctoral di bidang ilmu ekonomi pada akhir tahun 1925. Karena itu pada tahun 1924 dia non-aktif dalam PI. Tetapi waktu itu dibuka jurusan baru, yaitu hukum negara dan hukum administratif. Hatta pun memasuki jurusan itu terdorong oleh minatnya yang besar di bidang politik.

Perpanjangan rencana studinya itu memungkinkan Hatta terpilih menjadi Ketua PI pada tanggal 17 Januari 1926. Pada kesempatan itu, ia mengucapkan pidato inaugurasi yang berjudul “Economische Wereldbouw en Machtstegenstellingen”–Struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan kekuasaan. Dia mencoba menganalisis struktur ekonomi dunia dan berdasarkan itu, menunjuk landasan kebijaksanaan non-kooperatif.

Sejak tahun 1926 sampai 1930, berturut-turut Hatta dipilih menjadi Ketua PI. Di bawah kepemimpinannya, PI berkembang dari perkumpulan mahasiswa biasa menjadi organisasi politik yang mempengaruhi jalannya politik rakyat di Indonesia. Sehingga akhirnya diakui oleh Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPI) PI sebagai pos depan dari pergerakan nasional yang berada di Eropa.

PI melakukan propaganda aktif di luar negeri Belanda. Hampir setiap kongres intemasional di Eropa dimasukinya, dan menerima perkumpulan ini. Selama itu, hampir selalu Hatta sendiri yang memimpin delegasi.

Pada tahun 1926, dengan tujuan memperkenalkan nama “Indonesia”, Hatta memimpin delegasi ke Kongres Demokrasi Intemasional untuk Perdamaian di Bierville, Prancis. Tanpa banyak oposisi, “Indonesia” secara resmi diakui oleh kongres. Nama “Indonesia” untuk menyebutkan wilayah Hindia Belanda ketika itu telah benar-benar dikenal kalangan organisasi-organisasi internasional.

Hatta dan pergerakan nasional Indonesia mendapat pengalaman penting di Liga Menentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial, suatu kongres internasional yang diadakan di Brussels tanggal 10-15 Pebruari 1927. Di kongres ini Hatta berkenalan dengan pemimpin-pemimpin pergerakan buruh seperti G. Ledebour dan Edo Fimmen, serta tokoh-tokoh yang kemudian menjadi negarawan-negarawan di Asia dan Afrika seperti Jawaharlal Nehru (India), Hafiz Ramadhan Bey (Mesir), dan Senghor (Afrika). Persahabatan pribadinya dengan Nehru mulai dirintis sejak saat itu.

Pada tahun 1927 itu pula, Hatta dan Nehru diundang untuk memberikan ceramah bagi “Liga Wanita Internasional untuk Perdamaian dan Kebebasan” di Gland, Swiss. Judul ceramah Hatta L ‘Indonesie et son Probleme de I’ Independence (Indonesia dan Persoalan Kemerdekaan).

Bersama dengan Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul Madjid Djojoadiningrat, Hatta dipenjara selama lima setengah bulan. Pada tanggal 22 Maret 1928, mahkamah pengadilan di Den Haag membebaskan keempatnya dari segala tuduhan. Dalam sidang yang bersejarah itu, Hatta mengemukakan pidato pembelaan yang mengagumkan, yang kemudian diterbitkan sebagai brosur dengan nama “Indonesia Vrij”, dan kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai buku dengan judul Indonesia Merdeka.

Antara tahun 1930-1931, Hatta memusatkan diri kepada studinya serta penulisan karangan untuk majalah Daulat Ra‘jat dan kadang-kadang De Socialist. Ia merencanakan untuk mengakhiri studinya pada pertengahan tahun 1932.

Kembali ke Tanah Air
Pada bulan Juli 1932, Hatta berhasil menyelesaikan studinya di Negeri Belanda dan sebulan kemudian ia tiba di Jakarta. Antara akhir tahun 1932 dan 1933, kesibukan utama Hatta adalah menulis berbagai artikel politik dan ekonomi untuk Daulat Ra’jat dan melakukan berbagai kegiatan politik, terutama pendidikan kader-kader politik pada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Prinsip non-kooperasi selalu ditekankan kepada kader-kadernya.

Reaksi Hatta yang keras terhadap sikap Soekarno sehubungan dengan penahannya oleh Pemerintah Kolonial Belanda, yang berakhir dengan pembuangan Soekarno ke Ende, Flores, terlihat pada tulisan-tulisannya di Daulat Ra’jat, yang berjudul “Soekarno Ditahan” (10 Agustus 1933), “Tragedi Soekarno” (30 Nopember 1933), dan “Sikap Pemimpin” (10 Desember 1933).

Pada bulan Pebruari 1934, setelah Soekarno dibuang ke Ende, Pemerintah Kolonial Belanda mengalihkan perhatiannya kepada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Para pimpinan Partai Pendidikan Nasional Indonesia ditahan dan kemudian dibuang ke Boven Digoel. Seluruhnya berjumlah tujuh orang. Dari kantor Jakarta adalah Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Bondan. Dari kantor Bandung: Maskun Sumadiredja, Burhanuddin, Soeka, dan Murwoto. Sebelum ke Digoel, mereka dipenjara selama hampir setahun di penjara Glodok dan Cipinang, Jakarta. Di penjara Glodok, Hatta menulis buku berjudul “Krisis Ekonomi dan Kapitalisme”.

Masa Pembuangan
Pada bulan Januari 1935, Hatta dan kawan-kawannya tiba di Tanah Merah, Boven Digoel (Papua). Kepala pemerintahan di sana, Kapten van Langen, menawarkan dua pilihan: bekerja untuk pemerintahan kolonial dengan upah 40 sen sehari dengan harapan nanti akan dikirim pulang ke daerah asal, atau menjadi buangan dengan menerima bahan makanan in natura, dengan tiada harapan akan dipulangkan ke daerah asal. Hatta menjawab, bila dia mau bekerja untuk pemerintah kolonial waktu dia masih di Jakarta, pasti telah menjadi orang besar dengan gaji besar pula. Maka tak perlulah dia ke Tanah Merah untuk menjadi kuli dengan gaji 40 sen sehari.

Dalam pembuangan, Hatta secara teratur menulis artikel-artikel untuk surat kabar Pemandangan. Honorariumnya cukup untuk biaya hidup di Tanah Merah dan dia dapat pula membantu kawan-kawannya. Rumahnya di Digoel dipenuhi oleh buku-bukunya yang khusus dibawa dari Jakarta sebanyak 16 peti. Dengan demikian, Hatta mempunyai cukup banyak bahan untuk memberikan pelajaran kepada kawan-kawannya di pembuangan mengenai ilmu ekonomi, sejarah, dan filsafat. Kumpulan bahan-bahan pelajaran itu di kemudian hari dibukukan dengan judul-judul antara lain, “Pengantar ke Jalan llmu dan Pengetahuan” dan “Alam Pikiran Yunani.” (empat jilid).

Pada bulan Desember 1935, Kapten Wiarda, pengganti van Langen, memberitahukan bahwa tempat pembuangan Hatta dan Sjahrir dipindah ke Bandaneira. Pada Januari 1936 keduanya berangkat ke Bandaneira. Mereka bertemu Dr. Tjipto Mangunkusumo dan Mr. Iwa Kusumasumantri. Di Bandaneira, Hatta dan Sjahrir dapat bergaul bebas dengan penduduk setempat dan memberi pelajaran kepada anak-anak setempat dalam bidang sejarah, tatabuku, politik, dan lain-Iain.

Kembali Ke Jawa: Masa Pendudukan Jepang
Pada tanggal 3 Pebruari 1942, Hatta dan Sjahrir dibawa ke Sukabumi. Pada tanggal 9 Maret 1942, Pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang, dan pada tanggal 22 Maret 1942 Hatta dan Sjahrir dibawa ke Jakarta.

Pada masa pendudukan Jepang, Hatta diminta untuk bekerja sama sebagai penasehat. Hatta mengatakan tentang cita-cita bangsa Indonesia untuk merdeka, dan dia bertanya, apakah Jepang akan menjajah Indonesia? Kepala pemerintahan harian sementara, Mayor Jenderal Harada. menjawab bahwa Jepang tidak akan menjajah. Namun Hatta mengetahui, bahwa Kemerdekaan Indonesia dalam pemahaman Jepang berbeda dengan pengertiannya sendiri. Pengakuan Indonesia Merdeka oleh Jepang perlu bagi Hatta sebagai senjata terhadap Sekutu kelak. Bila Jepang yang fasis itu mau mengakui, apakah sekutu yang demokratis tidak akan mau? Karena itulah maka Jepang selalu didesaknya untuk memberi pengakuan tersebut, yang baru diperoleh pada bulan September 1944.

Selama masa pendudukan Jepang, Hatta tidak banyak bicara. Namun pidato yang diucapkan di Lapangan Ikada (sekarang Lapangan Merdeka) pada tanggaI 8 Desember 1942 menggemparkan banyak kalangan. Ia mengatakan, “Indonesia terlepas dari penjajahan imperialisme Belanda. Dan oleh karena itu ia tak ingin menjadi jajahan kembali. Tua dan muda merasakan ini setajam-tajamnya. Bagi pemuda Indonesia, ia Iebih suka melihat Indonesia tenggelam ke dalam lautan daripada mempunyainya sebagai jajahan orang kembali.”

Proklamasi
Pada awal Agustus 1945, Panitia Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, dengan Soekamo sebagai Ketua dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Ketua. Anggotanya terdiri dari wakil-wakil daerah di seluruh Indonesia, sembilan dari Pulau Jawa dan dua belas orang dari luar Pulau Jawa.

Pada tanggal 16 Agustus 1945 malam, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mempersiapkan proklamasi dalam rapat di rumah Admiral Maeda (JI Imam Bonjol, sekarang), yang berakhir pada pukul 03.00 pagi keesokan harinya. Panitia kecil yang terdiri dari 5 orang, yaitu Soekamo, Hatta, Soebardjo, Soekarni, dan Sayuti Malik memisahkan diri ke suatu ruangan untuk menyusun teks proklamasi kemerdekaan. Soekarno meminta Hatta menyusun teks proklamasi yang ringkas. Hatta menyarankan agar Soekarno yang menuliskan kata-kata yang didiktekannya. Setelah pekerjaan itu selesai. mereka membawanya ke ruang tengah, tempat para anggota lainnya menanti.

Soekarni mengusulkan agar naskah proklamasi tersebut ditandatangi oleh dua orang saja, Soekarno dan Mohammad Hatta. Semua yang hadir menyambut dengan bertepuk tangan riuh.

Tangal 17 Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia, tepat pada jam 10.00 pagi di Jalan Pengangsaan Timur 56 Jakarta.

Tanggal 18 Agustus 1945, Ir Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia dan Drs. Mohammad Hatta diangkat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia. Soekardjo Wijopranoto mengemukakan bahwa Presiden dan Wakil Presiden harus merupakan satu dwitunggal.

Periode Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Indonesia harus mempertahankan kemerdekaannya dari usaha Pemerintah Belanda yang ingin menjajah kembali. Pemerintah Republik Indonesia pindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Dua kali perundingan dengan Belanda menghasilkan Perjanjian Linggarjati dan Perjanjian Reville, tetapi selalu berakhir dengan kegagalan akibat kecurangan pihak Belanda.

Untuk mencari dukungan luar negeri, pada Juli I947, Bung Hatta pergi ke India menemui Jawaharlal Nehru dan Mahatma Gandhi. dengan menyamar sebagai kopilot bernama Abdullah (Pilot pesawat adalah Biju Patnaik yang kemudian menjadi Menteri Baja India di masa Pemerintah Perdana Menteri Morarji Desai). Nehru berjanji, India dapat membantu Indonesia dengan protes dan resolusi kepada PBB agar Belanda dihukum.

Kesukaran dan ancaman yang dihadapi silih berganti. September 1948 PKI melakukan pemberontakan. 19 Desember 1948, Belanda kembali melancarkan agresi kedua. Presiden dan Wapres ditawan dan diasingkan ke Bangka. Namun perjuangan Rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan terus berkobar di mana-mana. Panglima Besar Soediman melanjutkan memimpin perjuangan bersenjata.

Pada tanggal 27 Desember 1949 di Den Haag, Bung Hatta yang mengetuai Delegasi Indonesia dalam Konperensi Meja Bundar untuk menerima pengakuan kedaulatan Indonesia dari Ratu Juliana.

Bung Hatta juga menjadi Perdana Menteri waktu Negara Republik Indonesia Serikat berdiri. Selanjutnya setelah RIS menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bung Hatta kembali menjadi Wakil Presiden.

Periode Tahun 1950-1956
Selama menjadi Wakil Presiden, Bung Hatta tetap aktif memberikan ceramah-ceramah di berbagai lembaga pendidikan tinggi. Dia juga tetap menulis berbagai karangan dan buku-buku ilmiah di bidang ekonomi dan koperasi. Dia juga aktif membimbing gerakan koperasi untuk melaksanakan cita-cita dalam konsepsi ekonominya. Tanggal 12 Juli 1951, Bung Hatta mengucapkan pidato radio untuk menyambut Hari Koperasi di Indonesia. Karena besamya aktivitas Bung Hatta dalam gerakan koperasi, maka pada tanggal 17 Juli 1953 dia diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia pada Kongres Koperasi Indonesia di Bandung. Pikiran-pikiran Bung Hatta mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (1971).

Pada tahun 1955, Bung Hatta mengumumkan bahwa apabila parlemen dan konsituante pilihan rakyat sudah terbentuk, ia akan mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden. Niatnya untuk mengundurkan diri itu diberitahukannya melalui sepucuk surat kepada ketua Perlemen, Mr. Sartono. Tembusan surat dikirimkan kepada Presiden Soekarno. Setelah Konstituante dibuka secara resmi oleh Presiden, Wakil Presiden Hatta mengemukakan kepada Ketua Parlemen bahwa pada tanggal l Desember 1956 ia akan meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI. Presiden Soekarno berusaha mencegahnya, tetapi Bung Hatta tetap pada pendiriannya.

Pada tangal 27 Nopember 1956, ia memperoleh gelar kehormatan akademis yaitu Doctor Honoris Causa dalam ilmu hukum dari Universitas Gajah Mada di Yoyakarta. Pada kesempatan itu, Bung Hatta mengucapkan pidato pengukuhan yang berjudul “Lampau dan Datang”.

Sesudah Bung Hatta meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI, beberapa gelar akademis juga diperolehnya dari berbagai perguruan tinggi. Universitas Padjadjaran di Bandung mengukuhkan Bung Hatta sebagai guru besar dalam ilmu politik perekonomian. Universitas Hasanuddin di Ujung Pandang memberikan gelar Doctor Honoris Causa dalam bidang Ekonomi. Universitas Indonesia memberikan gelar Doctor Honoris Causa di bidang ilmu hukum. Pidato pengukuhan Bung Hatta berjudul “Menuju Negara Hukum”.

Pada tahun 1960 Bung Hatta menulis “Demokrasi Kita” dalam majalah Pandji Masyarakat. Sebuah tulisan yang terkenal karena menonjolkan pandangan dan pikiran Bung Hatta mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia waktu itu.

Dalam masa pemerintahan Orde Baru, Bung Hatta lebih merupakan negarawan sesepuh bagi bangsanya daripada seorang politikus.

Hatta menikah dengan Rahmi Rachim pada tanggal l8 Nopember 1945 di desa Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Mereka mempunyai tiga orang putri, yaitu Meutia Farida, Gemala Rabi’ah, dan Halida Nuriah. Dua orang putrinya yang tertua telah menikah. Yang pertama dengan Dr. Sri-Edi Swasono dan yang kedua dengan Drs. Mohammad Chalil Baridjambek. Hatta sempat menyaksikan kelahiran dua cucunya, yaitu Sri Juwita Hanum Swasono dan Mohamad Athar Baridjambek.

Pada tanggal 15 Agustus 1972, Presiden Soeharto menyampaikan kepada Bung Hatta anugerah negara berupa Tanda Kehormatan tertinggi “Bintang Republik Indonesia Kelas I” pada suatu upacara kenegaraan di Istana Negara.
Bung Hatta, Proklamator Kemerdekaan dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Dr Tjipto Mangunkusumo, Jakarta, pada usia 77 tahun dan dikebumikan di TPU Tanah Kusir pada tanggal 15 Maret 1980.

Untuk Anak-anak SMP 11


Kalau aku tak ada, bicaralah pada angin tentang segala resahmu,tanyalah pada matahari tentang gundah yang datang dengarkan simponi Indah kita bersama. jika kalian rindu. kalau aq pergi nanti jagalah semua kenangan agar menjadi kenangan indah dalam memori hidup kalian

Hasil dari lamunan


Tak ada seorangpun yang berusia lebih dari 1000 tahun,dan tidak ada 1 dari 1000 orang yang dapat mencapai usia 1000. Untuk apakah manusia hidup ? apakah kesenangan yang dapat diperoleh dari kehidupan itu? apakah kita hidup untuk menikmati keindahan serta kekayaan? apakah untuk menikmati keindahan suara dan warna semata? bukankah ada saatnya ketika keindahan dan kekayaan tidak lagi memenuhi kesenangan hati, dan ada pula saatnya ketika suara dan warna menjadi sesuatu yang menganggu telinga serta mata. apakah kita hidup agar ditakut-takuti sehingga tunduk pada hukum dan kadang-kadang bertindak nekat karena didorong oleh upah atau ketenaran? kita merusak diri sendiri dengan berusaha mati-matian merangkak ke atas, sambil berusaha untuk mereguk pujian dangkal yang diperdengarkan satu jam semata. mencari akal untuk menemukan bagaimana caranya nama baik kita tetap dikenag setelah kematian. kita bergerak melintasi dunia dalam suatu celah sempit yang penuh dengan berbagai hal remeh yang kita lihat serta dengar, sambil berpikir berdasarkan prasangka-prasangka, mengabaikan kenyamanan hidup tanpa menyadari bahwa kita telah kehilangan segala-galanya.

Minggu, 18 Januari 2009

Profil Barack Obama


Tanggal 5 November 2008, Amerika Serikat telah memutuskan untuk mengubah sejarah dalam perjalanan negaranya. Presiden Amerika Serikat pertama yang berasal dari ras Africa Amerika berhasil menduduki posisi nomor satu di negara Adi daya Amerika Serikat. Beliau adalah Barack Hussein Obama II atau lebih dikenal dengan nama Barack Obama.

Profile Barack Obama

Barack Obama dilahirkan di Honululu, hawai tepatnya di Kapi’olani Medical Center for Women & Children. Anak dari pasangan Barack Hussein Obama Sr. berasal dari Kenya Afrika dan Ann Dunham seorang kulit putih yang berasal dari Wichita Kansas. Ayah dan Ibu Obama ini bertemu tahun 1960 di Universitas Hawaii dimana saat itu Ayahnya adalah mahasiswa luar negeri. Setahun kemudian, tepatnya 2 februari 1962, mereka menikah. Namun pernikahan ini tidak bertahan lama, ketika itu Barack Obama Jr berumur 2 tahun, Ayah dan ibunya memutuskan bercerai di tahun 1964.

Setelah bercerai inilah Ibu Barack Obama bertemu dengan Lolo Soetoro dan keluarga ini pindah ke Indonesia di tahun 1967. Di Indonesia Barack Obama mengikuti sekolah di Indonesia seperti Asisi, Jakarta hingga umur 10 tahun. Setelah itu Barack Obama kembali ke Honululu dan tinggal dengan nenek dari pihak ibunya. Disini Obama sekolah di Punahou hingga tamat SMA di tahun 1979.

Di masa sekolah, Lolo soetoro kembali ke hawai tahun 1972 untuk tinggal beberapa tahun. Kemudian tahun 1977 Beliau kembali ke Indonesia untuk pekerjaan di bidang antropologi. Di Indonesia pula ia menghabiskan sisa hidupnya, hingga tahun 1994 kembali ke hawaii. Istrinya meninggal dunia karena kanker rahim di tahun 1995.

Saat SMA, Barack Obama mengakui ia pernah terlibat dengan obat-obatan terlarang dan alkohol. Ia menyebutkan periode ini sebagai kesalahan moral terbesar dalam hidupnya. Tamat SMA, beliau pindah ke LA dan melanjutkan kuliah di universitas occidental selama 2 tahun. Kemudian Obama pindah ke Universitas Columbia di New York. Jurusan yang diambil adalah ilmu politik dan spesifik ke hubungan internasional. Tahun 1983, Obama lulus dan kerja di Business International Corporation dan New York Public Interest Research Group.

4 tahun di New York, Barack Obama pindah ke Chicago dan bekerja sebagai direktur Developing Communities Project (DCP), sebuah organisasi berbasis gereja. Obama bekerja selama 3 tahun dari juni 1985 sampai 1988. Disini Obama mencapai sukses kecil dalam hidupnya. Obama berhasil meningkatkan budget tahunan yang membantu kegiatan sosial bagi organisasinya. Periode ini juga Obama mengunjungi eropa untuk pertama kalinya selama 3 minggu dan 5 minggu di Kenya. Di Kenya Obama bertemu dengan familinya untuk pertama kali.

Akhir Tahun 1988, Barack Obama mengikuti kuliah di Universitas Harvard. Di akhir tahun pertamanya, Obama terpilih sebagai editor Harvard Law Review. Ini dikarenakan nilainya dan prestasinya dalam kompetisi menulis. Bulan Februari 1990, Obama mengikuti pemilihan president Harvard Law dan merupakan orang kulit hitam pertama yang mencalonkan diri menjadi president Harvard Law. Hal ini menjadi kegemparan yang luar biasa di Harvard.

Selama liburan musim semi, Barack obama kembali ke chicago dan bekerja di perusahaan hukum Sidley & Austin di tahun 1989 dan Hopkins & Sutter di tahun 1990. Tahun 1991, Barack Obama lulus dengan gelar Juris Doctor (JD) dan mencatat sejarah sebagai orang kulit hitam pertama yang berhasil lulus dengan predikat magna cumlaude. Setelah lulus Obama balik lagi ke chicago.

Barack Obama mendapat tawaran untuk menulis sebuah buku yang berhubungan dengan ras karena kepopulerannya dalam pemilihan presiden Harvard Law lalu. Obama bahkan mendapat segala support dan kantor baru di Universitas Chicago Fakultas Hukum untuk menyelesaikan buku itu. Buku ini direncanakan selesai dalam setahun, namun ternyata melebihi waktu itu. Untuk fokus kepada penyelesaian buku itu, Obama dan Istrinya Michelle pindah ke Bali dan menulis dalam beberapa bulan di sana. Akhirnya naskah buku tersebut berhasil dipublikasikan di pertengahan tahun 1995 dengan judul Dreams from my father.

Dari tahun 1992 hingga 1995 Barack Obama terlibat dalam berbagai kegiatan di bidang politik dan hukum. Diantaranya Illinois Project Vote, mengajar hukum di universitas chicago, bergabung dengan perusahaan hukum Davis, Miner, Barnhill & Galland, pendiri Public Allies, direktur Woods Fund of Chicago dan masih banyak posisi lainnya.

Barack Obama menjadi seorang senator

Perjalanan politiknya dimulai ketika terpilih menjadi senator negara bagian Illinois tahun 1996. Obama memperjuangkan perubahan undang-undang untuk tata susila dan perlindungan kesehatan. Obama juga mendukung pengurangan pajak bagi pegawai kelas bawah, negosiasi perbaikan kesejahteraan, dan menambah subsidi untuk anak-anak.

Dengan prestasinya pada masa jabatan pertamanya sebagai senator, maka di tahun 1998 dan 2002 Obama terpilih lagi menjadi senator. Bulan Januari 2003 Barack Obama menjadi ketua komite Layanan Kesehatan dan kemanusiaan Illinois ketika partai demokrat selalu menjadi minoritas. Partai demokrat berhasil mendapatkan posisi mayoritas. Obama masih memperjuangkan masalah ras dan diskriminasi sosial.

Bulan November 2004, Obama mengundurkan diri dari senat illinois untuk mengikuti pemilihan senat Amerika Serikat. Sebenarnya mulai pertengahaan 2002, Obama sudah menjalankan promosinya untuknya menjadi senat US. Dibantu oleh strategis politiknya, David Axelrod, ia mengumumkan pencalonan diri bulan Januari 2003. Keputusan dari Pemegang jabatan di partai demokrat dan republik untuk tidak mengikuti pemilihan ini telah membuka kompetisi di antara 15 kandidat.

Popularitas Obama meningkat karena iklan Axelrod yang menggunakan gambar dari Mayor Chicago Harold Washington dan dukungan dari anak perempuan Paul Simon, US Senator terkenal dari Illinois. Akhirnya Obama berhasil mendapatkan 52 persen suara, unggul 29 persen dari rival democratic terdekatnya.

Akhirnya 4 Januari 2005, Barack Obama disumpah sebagai Senator US dan merupakan orang kulit hitam kelima yang pernah menjabat jabatan itu. Obama juga merupakan satu-satunya senator US yang menjadi Congressional Black Caucus. CQ Weekly, publikasi non partai bahkan menyebutkan Obama sebagai Demokrat yang loyal. Kemudian National Journal meranking Obama sebagai orang yang terliberal di senator.

Masa Pemilihan presiden Amerika Serikat

Bulan Februari 2007, Obama menyatakan mengikuti pemilihan Amerika Serikat sebagai kandidat presiden dari partai Demokrat. Pernyataan ini dilakukan di depan Old State Capitol, Springfield, Illinois. Pemilihan tempat ini simbolik karena disana juga Abraham Lincoln berpidato “House Divided” tahun 1858.

Selama masa kampanye, Barack Obama mengangkat isu penghentian perang Irak, meningkatkan kebebasan energi, dan menyediakan perawatan kesehatan menyeluruh. Tiga hal ini adalah prioritas utamanya. Dana kampanye meningkat menjadi 58juta USD walaupun ini merupakan sumbangan kurang dari 200USD yang diklasifikasikan sebagai sumbangan kecil oleh UU kampanye. Hal ini pula yang menyebabkan Obama terkenal karena berhasil menggalang dana kampanye dari donasi yang kecil.

Januari 2008, Obama dan Hillary berkompetisi untuk merebutkan posisi sebagai calon dari partai Demokrat. Setelah melalui berbagai macam halangan maupun kontroversi, akhirnya Obama sekali lagi membuktikan bahwa ia berhasil meraih kepercayaan partainya.

Kemudian 23 Agustus 2008, Barack Obama mempublikasikan calon wakilnya, Joe Biden, Senator Delaware. Selain itu Hillary clinton juga mengakui kekalahan dan mendukung sepenuhnya Barack Obama. Di pemilihan presiden antar partai, Barack Obama berhadapan dengan McCain dari partai republic ( separtai dengan Presiden Bush dan memiliki kebijakan yang hampir sama dengan Presiden Bush ). McCain adalah bekas pejuang perang vietnam.

Akhirnya 4 november 2008, Barack Obama mengalahkan McCain dalam pemilihan presiden AS yang ke 44. Barack Obama merupakan presiden Amerika Pertama dari ras Kulit Hitam. Pada pidato kemenangannya di Chicago, Obama mengucapkan kalimat “change has come to America.”. Ia mendedikasikan kemenangannya untuk seluruh warga Amerika Serikat.

Just For U Palestina


Dunia terperanjat (lagi)
Ada yang mengalirkan darah rupanya
Bangsa kera itu…
Memulai lagi dengan tumpahan
Darah kita
Daging kita
Kehormatan kita
Bumi tanah kita

Dunia terperanjat (lagi)
Ada yang ingin menafikan al-qassam rupanya
Bangsa kera itu ingin membasminya
Dari Gaza yang muram
Dengan dendam
Dengan hati busuk legam
Agar tak ada lagi Hamas disana
Agar tak ada lagi ketenangan di sana
Agar tak ada lagi…
Kita disana

Dunia terperanjat (lagi)
Ada yang menghancurkan peradaban rupanya
Bangsa kera itu tidak rela
Anak-anak belasan umur mereka
Menyandang ikat kepala dan batu hanya
Anak-anak tumbuh tunas-tunas kesyahidannya

Dunia terperanjat (lagi)
Bangsa kera itu punya selera neraka
Prostitusi dibiarkan
Minuman keras diedarkan
Masjid jadi sasaran
Ulama faqih dan imam masjid jadi bidikan
Fatah jadi teman persengkokolan

Dunia ingin berteriak…
Palestina…!!
Bagaimana aku bisa melupakanmu
Aku ingin marameya* itu selalu tumbuh menghiasi pepohonanmu
Aku ingin tin, zaitun dan kurma menumbuhi tanahmu
Aku ingin tanah al-quds itu disentuh dahi-dahi syahid merindu
Aku ingin…
Menjadi bagian nafasmu
sejarahmu
Kebahagiaanmu
KEMENANGANMU…

Mujahidin Kecil


Batu berhamburan mengangkasa
Terlontar dari tangan mungil
Menjelma jadi koktail mortir
Menghujam tubuh sang durjana
Menggores tank - tank baja

…Allahu Akbar…

Debu, batu, peluh dan darah suci
Jadi saksi perlawanan
Jiwa - jiwa mujahid sejati
Tunaikan tugas suci

Bumi, langit, air dan angin pun
Jadi saksi tak terbantahkan lagi
Menyaksikan tubuh - tubuh suci
Berguguran dengan syahid
Di bumi para Nabi, Palestina…

Hamas


HAMAS adalah kependekan dari Harokah al Muqowamah al Islamiyah atau Gerakan Perlawanan Islam, didirikan pada tanggal 14 Desember 1987 M oleh Syeikh para syuhada Ahmad Yasin bersama dengan beberapa orang yang meyakini pemikiran gerakan dan manhajnya.

Adapun tahapan-tahapan dari berdirinya gerakan ini adalah:

Fase 70-an : Harokah (Gerakan) sudah mampu berperan dalam meletakan dasar dan memunculkan kelompok-kelompok islam di berbagai yayasan dan asosiasi. Dari sinilah muncul perkumpulan dan lembaga islam hingga terbentuknya Universitas Islam.

Awal 80-an : Harokah semakin solid dalam aspek tanzhim (organisasi) dan ta’thir (ruang lingkup). Pada fase ini harokah merasakan kebutuhan yang mendesak untuk melakukan perlawanan terhadap pendudukan Zionis. Di tahun 1983 dibentuklah suatu komisi militer yang melakukan berbagai gerakan-gerakan rahasia untuk melindungi kerja-kerja militer hingga terbentuk Organisasi Jihad dan Dakwah (MAJD)

Tahun 1987 : Harokah mulai melakukan aksi-aksi massa untuk melakukan perlawanan terhadap pendudukan Zionis melalui berbagai domonstrasi dan penyebaran pamflet kepada rakyat Palestina di daerah Gaza demi memberikan pernyadaran dan kewaspadaan terhadap berbagai cara-cara penundukan yang dilakukan musuh.

Desember 1987: Terjadi percikan pertama yang memunculkan HAMAS dikarenakan tindakan penganiayaan Zionis terhadap hak-hak rakyat Palestina hingga sampai tahap yang sudah tidak bisa ditahan.

Kehormatan dan hak-hak rakyat Palestina dihina dan direndahkan yang menyebabkan munculnya revolusi. Munculnya Gerakan INTIFADHAH (gelombang perlawanan) bulan Desember 1987 diawali dengan berbagai pemberontakan, revolusi, demonstrasi dan aksi-aksi yang menunjukkan penolakan rakyat Palestina.

Pada bulan-bulan itu juga para tokoh Gerakan Ikhwan memberikan berbagai pelatihan dalam menciptakan perlawanan massa dan penyebaran berbagai pamflet untuk menggiring opini umum dalam menentang pendudukan Zionis.

6 Desember 1987: Terjadi tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh seorang supir sebuah Truk Zionis yang menabrakkan kendaraannya ke sebuah mobil kecil yang membawa para pekerja Arab dan mengakibatkan 4 orang penduduk Palestina syahid. Kejadian tersebut menandai munculnya tahapan baru dalam jihad rakyat Palestina.

Para tokoh Gerakan Ikhwan di Gaza mulai melatih para mahasiswa cara-cara berdemonstrasi. Mereka pun rela menutup kampusnya pada hari-hari demonstrasi. Mereka terus menerus melakukan berbagai demonstrasi baik siang maupun malam sehingga berhasil mendapatkan simpati dan dukungan dari masyarakat Palestina, bahkan rakyat pun ikut turun ke jalan bersama para mahasiswa menentang pendudukan Zionis. Inilah yang menjadi percikan pertama dari kemunculan intifadhah yang penuh berkah.

14 Desember 1987 : Merupakan tahapan baru dalam jihad rakyat Palestina menentang pendudukan Zionis zhalim yaitu tahapan yang mencerminkan gelombang perlawanan islam. Pada awalnya dinamakan حمس (HAMAS) namun setelah beberapa hari diganti menjadi حماس (HAMAAS) kata yang berarti kekuatan dan aktivitas.

Kelahiran HAMAS ini diprakarsai oleh para tokoh Ikhwan yang berjumlah 7 orang. Mereka mengadakan pertemuan di wilayah Gaza setelah kejadian truk 6 Desember 1987 yang kemudian menghasilkan HAMAS.

Ketujuh orang pendiri HAMAAS itu adalah Syeikh Ahmad Yasin, DR. Ibrahim al Bazuri, Muhammad Syam’ah (perwakilan di kota Gaza), Abdul Fatah Dakhon (Perwakilan Wilayah Tengah), DR. Abdul Aziz ar Rantisi (Perwakilan Khan Yunus), Isa an Nasyar (perwakilan kota Rafah), Shalah Syahadah (Perwakilan Wilayah Utara).

Gerakan HAMAS ini membuat panik pendudukan Zionis sehingga pada tahun 1988 mereka melakukan banyak penangkapan dan pengusiran tidak terkecuali para pendiri gerakan kecuali Syeikh Ahmad Yasin yang baru dipenjarakan pada tahun 1989.

Berbagai penangkapan terhadap para pemimpin HAMAS di level pertama terus dilakukan namun itu semua tidak menghentikan regenerasi kepemimpinan dalam tubuh HAMAS hingga sampai level kelima. Penangkapan-penangkapan yang dilakukan Zionis itu tidak berpengaruh apa-apa apalagi menghentikan gerakan.

HAMAS juga menggunakan masjid dalam membangkitkan kesadaran dan perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan Zionis, yang kemudian gerakan itu dikenal dengan “Tsaurotul Masjid” (Revolusi Masjid).

HAMAS adalah sebuah Gerakan Jihad, Da’wah dan Politik, ia berdiri di atas Syumuliyatul Islam (Universalitas Islam) yang mencakup semua aspek kehidupan. Hal itu dibuktikan dengan masuknya HAMAS ke medan politik dan ikut serta dalam Pemilu bahkan bisa memenangkannya.

Sejak awal, sebenarnya HAMAS sudah menunjukkan keuniversalannya, seperti memiliki Yayasan-yayasan Sosial, Pendidikan, politik dan Jihad. Masuknya HAMAS ke medan perpolitikan adalah proses alami yang bertujuan membenahi berbagai penyimpangan yang ada didalam berbagai peraturan yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip rakyat Palestina dan memberikan perlindungan terhadap berbagai kekayaan dan hak-hak mereka. (disarikan dari hasil wawancara www.ikhwanonline.net dengan H. Muhammad Syam’ah, salah seorang pendiri HAMAS)

Sasaran utama Gerakan HAMAS adalah mendirikan negara Palestina diatas seluruh tanah Palestina melalui jihad yang diikuti oleh seluruh kaum muslimin. Didalam Manifestasi Gerakan dijelaskan bahwa kemunculan Intifadhah adalah demi iizzah dan kemuliaan rakyat Palestina sebagaimana disebutkan “Demi mnegembalikan hak-hak kami di negara kami dan meninggikan Panji Allah di bumi.”

Kemudian ditegaskan lagi didalamnya bahwa “Intifadhah (Perlawanan masal) rakyat kami adalah untuk berjaga-jaga di bumi yang sedang dijajah ini. Intifadhah lahir untuk menentang politik pemaksaan Zionis dan untuk memberikan penyadaran kepada setiap sanubari… “

Pemahaman aqidah HAMAS bersandar kepada Al Qur’an dan Sunanh Nabi. Kemunculan HAMAS diprakarsai oleh pemikiran Ikhwanul Muslimin dan HAMAS adalah salah satu sayap dari Gerakan Ikhwan.

Pasal Pertama di dalam Piagam Gerakan disebutkan bahwa manhaj HAMAS adalah islam. HAMAS menjadikan islam sebagai sumber pemikiran dan pemahamannya terhadap alam, kehidupan, manusia, kepadanya mereka berhukum dalam setiap prilakunya dan segala langkah-langkahnya juga merujuk kepadanya.”

HAMAS adalah salah satu mata rantai dari mata rantai-mata rantai jihad dalam memerangi orang-orang Zionis yang kemunculannya memiliki kaitan erat dengan asy Syahid Izzudin al Qossam dan para mujahidin Ikhwanul Muslimin tahun 1936, yang kemudian juga merupakan kelanjutan dari jihad rakyat Palestina dan jihad Ikhwanul Muslimin di dalam perang 1948 serta berbagai operasi jihad Ikhwan Muslimin di tahun 1967.

Adapun struktur HAMAS terbagi menjadi 4 sayap yang saling terpisah :

  1. Sayap Mobilisasi Massa.
  2. Sayap Keamanan (dahulu bernama MAJD) yang dibentuk pada tahun 1983
  3. Sayap Militer (Batalyon Asy Syahid Izzuddin Al Qossam), sebelumnya bernama “Mujahidu Filistiniyin” atau “Al Mujahiduun”
  4. Sayap Politik

HAMAS berkeyakinan bahwa peperangan dengan Zionis di Palestina adalah peperangan eksistensi yang tidak mungkin dihentikan kecuali setelah berbagai penyebabnya dilenyapkan yaitu pendudukan Zionis di bumi Palestina dan perampasan tanah-tanahnya serta pengusiran para penduduknya. (disarikan dari islamweb.net)

Semoga Allah swt senantiasa memberikan kekuatan dan kesabaran kepada para mujahidin Palestina dalam meninggikan panji Allah dan menjaga kehormatan bangsa Palestina dan kaum muslimin dalam melawan orang-orang yang paling keras permusuhannya kepada kaum muslimin, yaitu Zionis Yahudi.

لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِينَ آمَنُواْ الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُواْ

Artinya : “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS. Al Maidah : 82)

Terlepas apakah mereka yang sedang berjihad di bumi Palestina adalah HAMAS atau Ikhwanul Muslimin ataukah dari organisasi yang lainnya, selama mereka semua berniat untuk meninggikan kalimat Allah maka mereka adalah para mujahidin di jalan Allah yang harus selalu mendapatkan dukungan dari seluruh saudara-saudaranya kaum muslimin di setiap jengkal bumi Allah ini.

Allah telah memuliakan mereka dengan jihad, Allah telah meninggikan mereka dengan syahid di jalan-Nya dan Allah juga telah menjanjikan mereka dua ganjaran terbesar yaitu kemenangan dan surga.

Jadikanlah kejadian yang tengah melanda Palestina, khususnya Gaza saat ini sebagai sarana pemersatu seluruh umat islam. Lepaskanlah seluruh pakaian yang selama ini banyak menghiasi kaum muslimin dunia, seperti : ashobiyah (kesukuan), etnis, kedaerahan, kebangsaan, madzhab, ormas, jama’ah dan partai politik untuk kemudian mengenakan satu pakaian yang jauh lebih indah dan mulia, yaitu pakaian islam. Suatu pakaian yang diikat dengan tali akidah dan cocok dikenakan oleh seluruh umat islam dimana pun ia berada dan darimana pun ia berasal.

Ingatlah suatu hadits yang diriwayatkan dari Hudzaifah berkata,”Rasulullah saw bersabda, ’Barangsiapa yang tidak memperhatikan urusan kaum muslimin maka dia bukan dari golongan mereka (kaum muslimin).” (HR. Ath Thabrani)

Sejarah israel

Nama "Israel" berakar umbi dalam Bible Ibrani, Genesis 32:28, di mana Jacob menamakan semula Israel selepas berjaya bergelut dengan seorang musuh yang penuh misteri, dimana di dalam kepercayaan kristian mush itu adalh tuhan yang sedang menyamar.. [3] Negara bible ini yang diasaskan oleh Jacob kemudian dipanggil "Anak-anak Israel" atau "Orang-orang Israel" (Israelite). Di dalam al-Quran juga bangsa ini disebut Bani Isra'il. Secara etiomologi, Bani bermakna anak-anak keturunan sedangkan Isra'il adalah nama asli Nabi Ya'akub a.s. Baginda adalah putera Nabi Ishaq a.s. bin Ibrahim a.s. Baginda berhijrah ke Haran wilayah Syria utara dan bernikah di sana, disanalah generasi pertama Bani Isra'il berkembang. Sejarah Israel ada juga yang diseleweng tetapi secara tepatnya asal usul Bani Isra'il ini telah dikupas secara lengkap di [1].

Negara moden dinamakan Negara Israel. Cadangan-cadangan nama yang ditolak termasuk Eretz Israel, Zion, Judea dan Judea Baru. [4] Penggunaan istilah Israeli untuk merujuk kepada seorang warganegara Israel diputuskan oleh Kerajaan Israel dalam minggu-minggu selepas kemerdekaan, dan diumumkan oleh Menteri Luar Negeri, Moshe

Rekod sejarah pertama untuk perkataan "Israel" datangnya daripada stele Mesir yang mendokumenkan kempen-kempen ketenteraan di Canaan. Walaupun stele ini yang merujuk kepada suatu kelompok orang (bukan 'negara') bertarikh pada lebih kurang 1211 SM, [6] tradisi-tradisi Yahudi menganggap Tanah Israel sebagai Tanah Suci Yahudi dan Negeri Kanaan selama 3,000 tahun. Tanah Israel memegang tempat yang istimewa dalam kewajipan-kewajipan agama Yahudi dan merangkumi tapak-tapak agama Yahudi yang paling penting — termasuk puing-puing Kuil Pertama dan Kuil Kedua Solomon, Raja Yahudi. Berhubungan dengan kedua-dua versi kuil ini ialah upacara agama yang penting yang merupakan asal bagi banyak aspek agama Yahudi moden. [7] Mulai dari sekitar abad ke-11 SM, negara pertama dalam satu siri kemaharajaan dan negara Yahudi mengasaskan pemerintahan sekejap-sekejap di kawasan ini yang berlangsung selama melebihi satu milenium.

Di bawah pemerintahan Assyria, Babylon, Parsi, Yunani, Rom, Byzantin, dan (untuk tempoh yang singkat) Sassanid, kehadiran orang-orang Yahudi di kawasan ini merosot, akibat pengusiran beramai-ramai. Khususnya, kegagalan pemberontakan Bar Kokhba terhadap Empayar Rom pada tahun 132 Masihi mengakibatkan pengusiran orang-orang Yahudi pada skala yang besar. Adalah pada masa ini bahawa orang-orang Rom memberikan nama Palestina Syria kepada kawasan geografi ini dalam suatu percubaan untuk menghapuskan ikatan-ikatan orang Yahudi kepada tanah ini. [8] Walaupun demikian, kehadiran orang-orang Yahudi di Palestin masih tetap. Sebahagian utama penduduk Yahudi berpindah dari kawasan Judea ke Galilee. Mishnah dan Talmud Jerusalem, salah dua daripada teks-teks agama Yahudi yang paling penting digubah di kawasan ini pada tempoh ini. Orang-orang Muslim menaklukkan tanah ini selepas menewaskan Empayar Byzantin pada tahun 638 Masihi. Niqqud Ibrani direka di Tiberias pada masa ini. Kawasan ini diperintah oleh orang-orang Omayyad dan kemudiannya oleh orang-orang Abbasid, Salibi, Khwarezm dan Mongol, sebelum menjadi sebahagian empayar Mamluk (1260-1516) dan Empayar Turki Uthmaniyyah pada tahun 1517.

Rencana utama: Zionisme dan Aliyah

Orang-orang Yahudi yang hidup dalam Diaspora telah mencuba berhijrah ke Israel selama berabad-abad. Umpamanya pada tahun 1141, Yehuda Halevi memanggil orang-orang Yahudi berhijrah ke Israel Eretz dan akhirnya meninggal dunia di Baitulmauqaddis. Pada tahun 1267, Nahmanides menetap di Jerusalem dan sejak masa itu, suatu kehadiran orang Yahudi yang berterusan di Jerusalem telah dikekalkan. Yosef Karo berimigrasi ke komuniti Yahudi yang besar di Safed pada tahun 1535. Gelombang-gelombang imigrasi juga berlaku, umpamanya pada tahun-tahun 1209-1211, imigrasi atau Aliyah (עלייה) Perancis dan England ke Acre menjadi masyhur seperti pada tahun 1258 dan 1266. Pada tahun 1260, Yechiel dari Paris berhijrah ke Acre bersama anak lelaki dan sekumpulan besar pengikutnya. Gelombang-gelombang imigrasi yang kecil berlaku pada abad ke-18 disebabkan tujuan agama. Yang termasyhur ini ialah Menachem Mendel dari Vitebsk dengan 300 orang pengikutnya, Judah he-Hasid dengan melebih 1,000 orang pengikut, dan Vilna Gaon dengan melebihi 500 orang pengikut (dan keluarga mereka) yang dikenali sebagai Perushim. Gelombang-gelombang pelajar rabai berimigrasi pada tahun 1808 - 1809 dan menetap di Tiberias, Safed, dan kemudiannya di Baitulmuqaddis. [9]

Pada tahun 1860, komuniti Yahudi lama di Baitulmuqaddis memulakan pembinaan kawasan-kawasan kejiranan di luar dinding Bandaraya Lama (yang pertama ialah Mishkenot Sha'ananim). Pada tahun 1878, petempatan pertanian moden yang pertama diasaskan di Petah Tikva.

Gelombang besar imigrasi moden yang pertama ke Israel bermula pada tahun 1881 apabila orang-orang Yahudi melarikan diri daripada penyeksaan yang semakin bertambah, atau selepas idea-idea Zionisme Sosialis mengenai "penebusan tanah" dicadangkan oleh Moses Hess dan orang-orang lain. Orang-orang Yahudi membeli tanah daripada Turki Uthmaniyyah dan pemilik-pemilik tanah perseorangan Arab. Selepas orang-orang Yahudi mengasaskan petempatan-petempatan pertanian, ketegangan tercetus antara orang-orang Yahudi dan orang-orang Arab.

Theodor Herzl (18601904), seorang Yahudi Austria-Hungary, mengasaskan gerakan Zionisme. Pada tahun 1896, dia menerbitkan Der Judenstaat (Negara Yahudi), di mana dia menyeru untuk pembentukan sebuah negara Yahudi. Pada tahun berikutnya, dia membantu mengadakan Kongres Zionisme Dunia yang pertama.

Penubuhan Zionisme telah mencetuskan Aliyah kedua (1904 – 1914) dengan banjiran sekitar 40,000 Yahudi. Pada 1917, Setiausaha Luar Negara British ketika itu iaitu Arthur J Balfour telah mengisyhtiharkan Deklarasi Balfour yang "memandang baik penubuhan satu kediaman rakyat Yahudi di dalam Palestin." Pada 1920, Palestin telah diterima ke dalam Liga Bangsa-bangsa.

Penghijrahan Yahudi berterusan dengan beberapa gelombang ketiga (1919 – 1923) dan keempat (1924 – 1929) selepas Perang Dunia I. Pada 1929 telah berlaku pembunuhan beramai-ramai Yahudi oleh golongan Arab yang mengorbankan 133 Yahudi, termasuk 67 di Hebron.

Kebangkitan Nazisme di Jerman pada 1933 telah mengakibatkan gelombang Aliyah kelima. Pada waktu ini, kaum Yahudi di rantau ini telah bertambah dari 11% jumlah penduduk pada 1922 ke 30% pada 1940.[perlu petikan] 28% tanahnya telah dibeli dan dimiliki organisasi Zionist tambah pula dengan tanah peribadi yang dimiliki Yahudi.[perlu petikan]

Pada tahun 1947, PBB memutuskan untuk membahagi daerah mandat British, Palestin. Keputusan ini ditentang keras oleh negara-negara Timur Tengah dan banyak negara Muslim. Menurut PBB, kaum Yahudi mendapat 55% dari seluruh wilayah tanah meskipun hanya merupakan 30% dari seluruh penduduk di daerah ini. Manakala Baitulmuqaddis, bandar suci Yahudi, Muslim dan Kristian, akan dijadikan bandar antarabangsa.

Israel ditubuhkan pada tanggal 14 Mei 1948. Namun keesokan harinya, Israel diserang oleh pakatan tentera Lubnan, Syria, Jordan, Mesir, Iraq dan negara Arab yang lain. Dalam peperangan ini, Israel berjaya mengalahkan tentera bersekutu Arab dan malah merampas lebih kurang 70% dari luas wilayah Palestin. Perang ini menghasilkan banyak kaum pengungsi Palestin yang mengungsi dari daerah Israel. Tetapi di sisi lain tidak kurang pula kaum Yahudi yang diusir dari negara-negara Arab.

Medīnaṭ Yisrā'el
دولة إسرائيل Dawlat Isrā'īl
Negeri Israel
Flag of Israel Jata of Israel


Lagu: Hatikvah
Harapan
Lokasi Israel
Ibu negara Baitulmuqaddis
31°47′N 35°13′E / 31.783, 35.217
Bandar raya terbesar Baitulmuqaddis
Bahasa rasmi Bahasa Ibrani, Arab
Kerajaan Republik berparlimen
- Presiden Shimon Peres
- Perdana Menteri Ehud Olmert
Kemerdekaan daripada Mandat Liga Bangsa UK
- Pengisytiharaan 14 Mei 1948 (05 Iyar 5708)
- Air (%) ~2%
Penduduk
- Anggaran 2007 7,150,0002 (96)
- Banci 1995 5,548,523
KDNK (PPP) Anggaran 2006
- Jumlah $177.3 billion (47)
- Per kapita $26,200 (28)
HDI (2006) 0.927 (tinggi) (23)
Mata wang Sheqel Israel Baru (₪) (NIS)
Zon waktu IST (UTC+2)
- Musim panas (DST) (UTC+3)

Rentetean Peristiwa Jalur Gaza

Hingga 1949

2 November 1917. Inggris mencanangkan Deklarasi Balfour, yang dipandang pihak Yahudi dan Arab sebagai janji untuk mendirikan ”tanah air” bagi kaum Yahudi di Palestina.

Revolusi Arab dipimpin Amin Al-Husseini. Tak kurang dari 5.000 warga Arab terbunuh. Sebagian besar oleh Inggris. Ratusan orang Yahudi juga tewas. Husseini terbang ke Irak, kemudian ke wilayah Jerman, yang ketika itu dalam pemerintahan Nazi.

Secara sepihak Israel mengumumkan diri sebagai negara Yahudi. Inggris hengkang dari Palestina. Mesir, Suriah, Irak, Libanon, Yordania, dan Arab Saudi menabuh genderang perang melawan Israel.

3 April 1949. Israel dan Arab bersepakat melakukan gencatan senjata. Israel mendapat kelebihan wilayah 50 persen lebih banyak dari yang diputuskan dalam Rencana Pemisahan PBB.

1949-1967

1967-1993

13 September 1993. Israel dan PLO bersepakat untuk saling mengakui kedaulatan masing-masing. Pada Agustus 1993, Arafat duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya adalah Kesepakatan Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang bisa "memerintah" di kedua wilayah itu. Arafat "mengakui hak Negara Israel untuk eksis secara aman dan damai".
28 September 1995. Implementasi Perjanjian Oslo. Otoritas Palestina segera berdiri.


September 1996. Kerusuhan terowongan Al-Aqsa. Israel sengaja membuka terowongan menuju Masjidil Aqsa untuk memikat para turis, yang justru membahayakan fondasi masjid bersejarah itu. Pertempuran berlangsung beberapa hari dan menelan korban jiwa.

  • 18 Januari 1997 Israel bersedia menarik pasukannya dari Hebron, Tepi Barat.
  • Perjanjian Wye River Oktober 1998 berisi penarikan Israel dan dilepaskannya tahanan politik dan kesediaan Palestina untuk menerapkan butir-butir perjanjian Oslo, termasuk soal penjualan senjata ilegal.
  • 19 Mei 1999, Pemimpin partai Buruh Ehud Barak terpilih sebagai perdana menteri. Ia berjanji mempercepat proses perdamaian.
  • Intifada al-Aqsa

Maret 2000, Kunjungan pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon ke Masjidil Aqsa memicu kerusuhan. Masjidil Aqsa dianggap sebagai salah satu tempat suci umat Islam. Intifadah gelombang kedua pun dimulai.

  • KTT Camp David 2000 antara Palestina dan Israel
  • Maret-April 2002 Israel membangun Tembok Pertahanan di Tepi Barat dan diiringi rangkaian serangan bunuh diri Palestina.
  • Juli 2004 Mahkamah Internasional menetapkan pembangunan batas pertahanan menyalahi hukum internasional dan Israel harus merobohkannya.
  • 9 Januari 2005 Mahmud Abbas, dari Fatah, terpilih sebagai Presiden Otoritas Palestina. Ia menggantikan Yasser Arafat yang wafat pada 11 November 2004
  • Peta menuju perdamaian
  • Juni 2005 Mahmud Abbas dan Ariel Sharon bertemu di Yerusalem. Abbas mengulur jadwal pemilu karena khawatir Hamas akan menang.
  • Agustus 2005 Israel hengkang dari permukiman Gaza dan empat wilayah permukiman di Tepi Barat.
  • Januari 2006 Hamas memenangkan kursi Dewan Legislatif, menyudahi dominasi Fatah selama 40 tahun.
  • Januari-Juli 2008 Ketegangan meningkat di Gaza. Israel memutus suplai listrik dan gas. Dunia menuding Hamas tak berhasil mengendalikan tindak kekerasan. PM Palestina Ismail Haniyeh berkeras pihaknya tak akan tunduk.
  • November 2008 Hamas batal ikut serta dalam pertemuan unifikasi Palestina yang diadakan di Kairo, Mesir. Serangan roket kecil berjatuhan di wilayah Israel.
  • Serangan Israel ke Gaza dimulai 26 Desember 2008. Israel melancarkan Operasi Oferet Yetsuka, yang dilanjutkan dengan serangan udara ke pusat-pusat operasi Hamas. Korban dari warga sipil berjatuhan. [1]